Pengertian dan Manfaat Credit Scoring

Jika Anda yang pernah mengajukan pinjaman, atau sedang berkecimpung di dunia keuangan dan perbankan, mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata credit scoring. Credit scoring merupakan penilaian untuk menentukan seberapa layak peminjam memperoleh pinjaman berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman.

Dengan kata lain credit scoring ialah metode yang digunakan oleh bank untuk menentukan layak atau tidaknya seorang peminjam untuk memperoleh pinjaman. Credit scoring ini merupakan data peminjam dan juga riwayat pembayaran kredit di suatu bank.

Seiring majunya teknologi, credit scoring semakin canggih, dengan memanfaatkan sistem yang terintegrasi oleh big data. Bagi bank, penggunaan sistem ini tentunya memberikan banyak keuntungan.

Apa itu credit scoring?

Credit scoring adalah penilaian yang digunakan sebagai pertimbangan dasar pemberi pinjaman sebelum menyalurkan dana pinjaman terhadap peminjam. Secara umum kriteria penilaian terdiri dari usia, pekerjaan pribadi dan pasangan, status pendidikan, status perkawinan, jenis tempat tinggal, jabatan di tempat kerja, tempat bekerja, lama bekerja, serta lama bekerja pada posisi saat ini, dan sebagainya.

Bank akan menggunakan proses yang sistematis untuk melakukan analisis kredit dengan variabel yang sangat terstuktur. Pedoman itu menggunakan prinsip 5C (karakter, kapasitas, modal, kondisi, agunan) dan 5P (kepribadian, tujuan, prospek, pembayaran, pihak).

Proses ini dilakukan pihak bankir dengan melakukan validasi identitas calon debitur ke SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan). Sebelumnya, proses ini lebih akrab disebut dengan BI-Checking. Peminjam juga bisa diminta untuk melampirkan bermacam dokumen administrasi.

Dengan mengakses SILK, lembaga keuangan yang terdaftar di Biro Informasi Perkreditan alias Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan akan mengetahui skor calon debitur yang dihitung dari catatan kolektibilitasnya.

Skornya antara 1 sampai dengan 5, dimana semakin kecil porsi makan maka semakin besar potensi aplikasi pinjaman untuk diterima. Tetapi, jika skor 3, 4, dan 5 yang masuk, otomatis calon peminjam akan ditolak sebab masuk daftar hitam.

Manfaat Credit Scoring Bagi Lembaga Keuangan

Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh bank dan lembaga keuangan jika menggunakan sistem credit scoring terintegrasi.

  1. Mengevaluasi dan Menganalisa Permohonan Kredit

Analisis permohonan kredit membutuhkan ketelitian, sehingga keberadaan credit scoring dijadikan acuan sebelum bank memutuskan untuk memberi kredit terhadap nasabah. Dengan sistem credit scoring, pemberi pinjaman dapat membandingkan informasi dari debitur dengan kinerja kredit nasabah dengan lebih tersusun.

Semakin banyak informasi yang diperoleh, semakin baik penilaian dalam analisis aplikasi kredit. Apalagi untuk para pengambil keputusan di bank, hal ini tentu bisa sangat membantu dalam mengelola pemberian kredit dan mengevaluasinya. Selain itu juga dapat meminimalisir resiko kredit macet di masa yang akan datang.

  1. Membantu Proses Survey Kredit

Selain membantu analisis, sistem credit scoring juga akan membantu proses survey kredit. Proses survey pemberian kredit memakan waktu lama sebab petugas bersangkutan masih menggunakan data yang ada dan proses kerja konvensional, sekarang bisa diatasi.

Jika lembaga keuangan dalam perbankan menggunakan sistem credit scoring yang terintegrasi, maka semua data akan muncul dengan lengkap.

  1. Menilai Kemampuan Peminjam untuk Membayar Lebih Baik

Jika sistem credit scoring konvensional biasanya hanya menekankan payment history atau riwayat kredit, hal ini berbeda dengan sistem credit scoring terintegrasi. Perbankan dan lembaga keuangan akan mendapatkan gambaran yang jauh lebih spesifik.

Seperti integrasi credit scoring dengan big data yang akan memungkinkan bank atau lembaga keuangan untuk mengembangkan credit score melalui analisis resiko mengenai pendekatan lain. Seperti pendekatan psikologis dan kepribadian peminjam dan mitra bisnis.

Dengan begini, pihak bank bisa lebih mengetahui kebiasaan nasabah dan mitra bisnis. Seperti berapa sering berbelanja dan melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit.

Jika Anda tertarik untuk mencoba investasi P2P Lending, Anda bisa mencoba Akseleran. Di Akseleran, Anda bisa mendanai UKM di Indonesia yang membutuhkan modal pinjaman, dan pendanaan Anda akan mendapatkan bunga hingga 10,5% per tahun. Akseleran juga mempunyai izin resmi di OJK sehingga proses transaksi yang Anda lakukan lebih aman dan terjamin.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *